Penyampaian layanan kesehatan di Afrika berada di bawah tekanan untuk berubah, dan tidak ada yang bisa yakin bagaimana industri akan berkembang. Yang pasti, tren masa depan akan didorong oleh akses ke Big Data, untuk membentuk model perawatan baru dalam mendorong layanan inovatif, terjangkau dan mudah diakses, di seluruh benua yang beragam ini. Dengan 1,2 miliar orang, banyak yang menikmati hidup yang lebih lama, dan munculnya NCD (penyakit tidak menular seperti Kanker, Diabetes, Pernafasan, Kardiovaskular) ada semakin banyak pengakuan akan pentingnya inovasi digital dalam memberikan perawatan kuratif dan preventif. .
Menurut Charmaine Odendaal, Healthcare Practice Lead di SAP Africa, transisi ke layanan kesehatan digital menawarkan kesempatan untuk menggabungkan data pasien dari berbagai sumber - misalnya dari penyedia layanan kesehatan eksternal dan spesialis yang berkonsultasi dengan pasien - untuk memberi mereka satu pasien yang akurat. Profil. "Hal ini memungkinkan profesional kesehatan untuk segera menghubungkan semua titik pada perawatan pasien, dengan maksud untuk berfokus pada hasil optimal untuk pasien. Faktanya, sebuah studi di Journal of Neurology menemukan bahwa meletakkan inti digital di jantung penyedia layanan kesehatan, dapat menghasilkan pemeriksaan rekam medik lebih cepat 40% selama persiapan dan pemrosesan pasca ronde di rumah sakit. "
Afrika ditandai oleh kantong keunggulan kesehatan, terlepas dari setiap negara di Afrika yang menghadapi tantangan spesifik. Fokusnya adalah pada Sistem Kesehatan Masyarakat yang diminta untuk memberikan layanan kesehatan yang memperbaiki hasil pasien dengan biaya paling optimal. Tapi, menambahkan Odendaal, penting untuk mengenali bahwa banyak warga di Afrika tinggal di luar pusat kota. "Kami percaya bahwa teknologi akan membuat perbedaan nyata dalam mendukung akses terhadap perawatan. Dari pengujian ke pemantauan pasien jarak jauh untuk membantu pasien menavigasi sistem layanan kesehatan dengan layanan digital. Memberdayakan pasien dan masyarakat untuk berperan aktif dalam memantau dan mengelola kesehatan mereka. "
Kekuatan menggunakan platform teknologi untuk meningkatkan penyampaian perawatan kepada pasien di Afrika dengan cemerlang diilustrasikan oleh Emerging Technologies dalam solusi Pemutaran Kanker Serviks (ETiCCS), yang dikembangkan oleh Heidelberg University Hospital dan memanfaatkan platform teknologi SAP. ETiCCS berfokus untuk mengidentifikasi wanita yang berisiko terkena kanker serviks dan memberikan perawatan end-to-end dengan memanfaatkan platform berbasis awan yang memudahkan entri data dan akses ke data pasien dan hasil tes segera tersedia bagi profesional medis - tidak peduli di mana pun mereka berada.
Managing Director SAP Afrika: Afrika Timur, Dr Gilbert Saggia, mengatakan solusinya: "Potensi solusi teknologi berbasis awan seperti SAP Cloud Platform untuk mengubah profesi kesehatan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini sangat mengilhami untuk melihat bagaimana kombinasi antara penelitian ahli, pengetahuan lokal dan teknologi modern dapat memberikan dampak yang segera dan tak ternilai bagi kesejahteraan warga negara kita. Kami sangat antusias untuk mendukung peluncuran solusi ETiCCS ke negara lain dengan menyediakan teknologi tulang punggung untuk inovasi medis yang mengubah permainan ini. "
Bagi Odendaal, keberhasilan ETiCCS adalah bukti lebih lanjut tentang peran kunci yang dapat dimainkan teknologi dalam mengatasi tantangan kesehatan di benua ini. "Teknologi kami memiliki lebih dari 50 penyedia layanan kesehatan di seluruh Afrika, dan hampir 8.000 di seluruh dunia. Kami menggunakan praktik terbaik global yang dipelajari dari pelanggan di seluruh dunia dan menyesuaikannya dengan konteks Afrika. Ini menempatkan industri kesehatan benua ini dalam posisi yang bagus untuk melompati beberapa masalah yang dialami oleh pasar yang lebih maju untuk mempercepat pengiriman layanan kesehatan yang terhubung ke warga Afrika. "
Transformasi digital industri kesehatan memungkinkan profesional kesehatan untuk mempertimbangkan kembali pekerjaan mereka. Dokter semakin menjadi fasilitator perawatan di seluruh proses perawatan, sementara perawat memikul tanggung jawab yang lebih besar dengan membiarkan tugas rutin ke sistem otomatis dan berfokus pada pengasuh pribadi.
Odendaal mengatakan bahwa kekurangan profesional kesehatan global berarti dokter dan petugas kesehatan sering bekerja terlalu keras. "Masalah dokter yang terlalu banyak bekerja adalah tantangan global untuk profesi kesehatan dan menjadi berita utama di Afrika Selatan baru-baru ini, ketika muncul bahwa beberapa dokter junior bekerja sampai 300 jam per bulan. Alat digital baru memungkinkan rumah sakit mengotomatisasi tugas administratif yang berulang dan memungkinkan profesional layanan kesehatan mereka mendapatkan hasil maksimal dari pelatihan profesional mereka dan fokus pada perawatan pasien. Dengan persaingan ketat untuk bakat kesehatan di tingkat global, memungkinkan dokter dan spesialis untuk fokus pada aktivitas bernilai tertinggi - diagnosis, perawatan, perawatan - menempatkan rumah sakit pada posisi yang bagus untuk menarik dan mempertahankan keterampilan langka. "
No comments:
Post a Comment